Category Archives: Otomotif

Yang antik, semakin dilirik

Apakah anda punya barang-barang klasik? jangan malu dibilang jadul! Dengan maraknya persaingan produk-produk terkini yang notabene cenderung homogen dengan fitur yang itu-itu saja barang-barang jadul anda yang terawat pun lebih bisa bernilai, termasuk kendaraaan. simak artikel berikut ini.

Hampir beberapa dekade sapai sekarang ini, permintaan dan harga mobil-mobil klasik Jepang semakin meroket, kenaikan harga ini dikarenakan meningkatnya permintaan dari para kolektor mobil dan para enthusiast mobil akan mobil-mobil klasik buatan Jepang, utama mobil-mobil klasik tahun 50,60 dan 70 an. Secara tradisional, model-model mobil klasik seperti ini sudah banyak di pahami tentang seluk-beluk mobil-mobil klasik ini, yang mana di mata para anthusiast mobil di amerika atau di berbagai negara lainnya mobil-mobil klasik ini “tidak special” karena bukan mobil-mobil exotic dan high tehnologi seperti mobil-mobil yang ada di jaman modern sekrang ini. tetapi masih banyak yang memperhitungkan dan mengoleksi mobil-mobil klasik Jepang dan Bahkan makin hari makin meningkat pula permintaannya.

Salah satu contoh bagaimana cepat meningkatnya dari harga sebuah model mobil klasik yang mempunyai nilai tinggi bagi para kolektor di pasaran, seperti contoh mobil 2000GT, di tahun 2010, mobil Toyota 2000GT tahun 1967 warna kuning mint ini laku seharga USD375.000, mahal juga ya? Di tahun 2013 mobil sejenis laku USD 1.155.000 dan perlu di ketahui mobil itu tidak mengalami proses restorasi melaikan masih original, tapi kita lihat perubahan atau kenaikan harganya begitu cepat.

Tahun 1979 Corolla laku USD12.500, tahun 1980 Celica laku USD15.995, dan bahkan tahun 1980 Truk Sport laku seharga USD18.500 dan land cruiser laku dengan harga USD 67.000. harga dari 2000GT tadi jika dibandingkan dengan mobil-mobil import yang lain memang jauh karena permintaan dari jenis mobil ini banyak diminati para kolektor.

Ternyata mobil-mobil klasik Jepang buatan tahun 1980 dan awal 90 yang sangat popular adalah Honda CR-X yang sebenarnya mobil ini tidak termasuk dalam jenis mobil klasik melainkan modern klasik. Tetapi di amerika sana banyak di gemari orang.

Banyak mobil-mobil Honda CR-X yang telah dimodifikasi atau diganti dengan sparepart di aftermarket seperti Boy racers dan jenis mobil yang lain yang banyak dimininti yaitu generasi ke-2 mobi Civic yang jarang di temui dan susah juga untuk mencari orang yang menjualnya, dan jika ada tentu harganya mahal.

Dewasa ini di Amerika pun, pasaran mobil-mobil klasik Jepang sudah meluas secara global. Para kolektor-kolektor di Jepang sendiripun kadang kadang dibayar mahal orang pembeli-pembeli dari Amerika untuk koleksi mobil-mobil klasik Jepang yang masih original seperti MK I Supra (aka Celica XX) atau mobil-mobil lain yang bisa di koleksi bagi
para kolektor.

Mobil Honda CVCC yang juga sudah jarang di jumpai dan bahkan sudah tidak di jual lagi di Jepang karena di Jepang sendiri sudah dilarang untuk memiliki mobil ini karena peraturan pemerintah Jepang dan Pajak nya juga sudah mahal).
Mobil lain yang mana pra kolektor mobil di Jepang begitu sangat tertariknya dengan warna mint dan masih original, karena orang-orang Jepang sendiri tidak sadar bahwa mobil toyot atau Honda tahun 70 ini akan mahal harganya di masa yang akan datang yang juga bisa menjadi asset investasi,s ehingga banyak jenis model itu yang tidak terawat.

Sejarah Lancer Evo

Nama Lancer Evolution merupakan jaminan mutu bagi sebuah sedan yang gaya dan kencang. Tapi sayang, Mitsubishi berniat untuk menghentikan produksi mobil ini. Sebelum ajal menemui Lancer Evolution, mari bersama kita telusuri sepak terjang mobil ini di dunia otomotif yang hampir mencapai 20 tahun.
Seperti dikutip wikipedia, hingga saat ini, Lancer Evo sudah memiliki sepuluh generasi sejak kelahiran pertamanya di tahun 1992. Dari semua generasi Lancer Evo yang telah lahir ke dunia, semua menggunakan mesin 2.000 cc yang sudah dilengkapi dengan turbocharged dan four-wheel drive systems.
> Lancer Evolution I
Tahun 1992 menjadi awal kelahiran generasi pertama Lancer Evo yang kemudian langsung mengikuti ajang World Rally Championship. Pada generasi awal, Lancer Evo menggunakan mesin the 2.0 L turbocharged DOHC dengan sistem penggerak 4WD yang dicomot dari Galant VR-4. Mesin yang dikawinkan dengan transmisi 5 percepatan tersebut mampu membawa Lancer Evo untuk berlari hingga 228 km per jam. Namun di model awal ini, Lancer Evo yang dilepas dengan dua model yakni GSR dan RS memiliki umur pendek yakni hanya diproduksi antara Oktober 1992 sampai Januari 1994 saja.

> Lancer Evolution II

Di akhir tahun 1993 Mitsubishi sudah mulai menyiapkan pengganti dari Lancer Evolution I yakni Lancer Evolution II. Mobil ini merupakan penyempurnaan dari generasi pertama dan diproduksi dari Januari 1994 sampai bulan Agustus tahun 1995.Namun meski sama-sama memakai mesin Mitsubishi berkode 4G63, tenaga yang dihasilkan oleh Lancer Evolution II sedikit diatas generasi pertama. Sebab bila Lancer Evolution I hanya mampu memproduksi tenaga sebesar 244 hp, pada generasi kedua, Lancer Evo mampu memciptakan tenaga sebesar 252 hp dari mesin yang sama. Selain itu, platform yang digunakan pun berbeda. Bila di generasi pertama masih menggunakan platform dengan kode CD9A, di generasi kedua Mitsubishi mengggunakan kode platform CE9A.

> Lancer Evolution III

Di bulan Agustus 1995, Lancer Evo generasi ketiga lagir dengan tampilan yang lebih agresif dan new nose moulding yang menyuplai udara ke radiator,intercooler dan rem. Selain itu tampang generasi baru ini juga makindiperbaharui dengan hadirnya New side skirts dan rear bumper moldings serta rear spoiler yang lebih besar. Di bagian dapur pacu, mobil yang masih menggunakan platform yang sama dengan generasi dua (CE9A) ini hadir dengan rasio kompresi yang lebih besar dan turbocharger baru. Karena itulah tidak heran bila tenaga sebesar 270 bhp mampu dikail di putaran mesin 6.250 rpm dan torsi puncak sebesar 309 Nm bisa didapat di 3000 rpm. Umur generasi ketiga Lancer Evo ini berakhir di bulan Agustus 1996 atau tepat 1 tahun sejak kelahirannya.

> Lancer Evolution IV

Di Agustus 1996, Mitsubishi kembali menghadirkan generasi baru Lancer Evo yang diberi julukan Lancer Evolution IV. Mobil ini menggunakan platform baru berkode CN9A. Tampilan generasi penerus keluarga Evo ini pun tampak lebih gahar dari generasi sebelumnya. Tenaga yang mampu dihasilkan oleh generasi keempat yang hidup antara Agustus 1996 sampai Januari 1998 ini pun makin tinggi yakni mencapai 276 hp di 6.500 rpm dan torsi 330 Nm di 4.000 rpm

> Lancer Evolution V

Di generasi kelima, banyak aspek yang berubah dari Lancer Evolution seiring makin populernya model ini di kalangan pecinta motorsport dunia. Di bagian dalam, Mitsubishi meng-upgrade interior tipe GSR dengan jok sporty Recaro yang lebih asyik. Di generasi baru ini pula turbocharger ini kembali disempurnakan. Penyempurnaan ini menghasilkan torsi yang lebih besar. Torsi Lancer Evolution V pun jadi 373 Nm di 3.000 rpm meski tenaga tetap sama seperti generasi sebelumnya.

> Lancer Evolution VI

Popularitas Lancer Evolution makin hari makin berkibar, di saat itulah generasi keenam Lancer Evo lahir antara Januari 1999 sampai 2001 dengan menggunakan platform CP9A. Pada Lancer Evolution VI, aerodinamika makin menjadi perhatian Mitsubishi disamping pendingin mesin dan ketahanannya. Lancer Evolution VI edisi Ralliart di Inggris bisa mencapai kekuatan 330 hp. Di tahun 1999, lahir pula Evolution VI edisi spesial yakni Tommi Makinen Edition yang diciptakan sesaat setelah pembalap Tommi Makinen memenangkan kejuaraan reli dunia dengan mobil tangguh ini.

> Lancer Evolution VII

Generasi ketujuh Lancer Evo ini lahir dan hidup antara bulan Maret 2001 sampai Januari 2003. Seluruh bagian mobil ini berubah dari generasi sebelumnya. Bahkan di generasi ini pula Mitsubishi mulai memperkenalkan Evolution dengan transmisi otomatis.

> Lancer Evolution VIII

Sedan sporty milik perusahaan Jepang ini pada tahun 2003 kembali mendapat penyempurnaan. Mobil ini mengusung model GSR dan RS dengan atap baja dan transmisi 5 percepatan. Selain itu ada pula Lancer Evoluiton MR yang memiliki kemampuan lebih baik dengan aplikasi atap aluminium agar bobot berkurang. Lancer Evolution VIII ini juga merupakan Evolution pertama yang dijual di Amerika Serikat yang dipicu oleh keberhasilan Subaru Impreza WRX yang telah dirilis sebelumnya. Ada tambahan transmisi enam percepatan di generasi ini..

> Lancer Evolution IX

Mitsubishi memperkenalkan Lancer Evolution IX di Jepang pada 3 Maret 2005 dan memamerkan mobil ini di ajang Geneva Motor Show di hari yang sama untuk dilihat masyarakat Eropa. Mobil ini menggunakan mesin 2.0 liter berkode 4G63 dengan teknologi MIVEC (variable valve timing) dan sudah menggunakan turbocharger terbaru yang pada akhirnya membuat kekuatan mobil ini menjadi cukup kuat. Beragam versi diciptakan Mitsubishi pada generasi ini dengan tenaga yang juga bervariasi antara 276 hp sampai 287 hp.

> Lancer Evolution X

Di tahun 2005 Mitsubishi memperkenalkan sebuah konsep baru baru Lancer Evolutin di ajang Tokyo Motor Show. Mobil konsep ini diberi nama Concept-X yang di desain oleh Omer Halilhodzic perusahaan desain di Eropa. Lalu Mitsubishi kembali memperlihatkan konsep kedua yang diberi nama Prototype-X di North American International Auto Show (NAIAS) pada tahun 2007. Di generasi kesepuluh ini Lancer Evolution X mengusung mesin baru 4B11T 2.0L turbocharged, all-aluminium inline-4 engine. Tenaga mobil ini sangat bervariasi tergantung pasar yang dituju, tapi tenaga minimal untuk Lancer Evolution X ini adalah 280 hp. Di Inggris generasi ini bahkan bertenaga antara 300 hp sampai 360 hp. Di Amerika Serikat mobil ini ditawarkan dalam dua versi yakni Lancer Evolution MR dengan 6-speed Twin Clutch Sportronic Shift Transmission (TC-SST) dan GSR yang memiliki sistem transmisi manual 5-speed. Mobil ini juga sudah mengusung sistem four wheel drive terbaru bernama S-AWC (Super All Control Wheel), versi lanjutan dari sistem AWC Mitsubishi digunakan dalam generasi sebelumnya.

Sumber1 | Sumber2

Toyota siapkan FT86 Hatcback version

Informasi terbaru, sudah beredar di internet foto calon keluarga baru dengan bentuk seperti hatchback, hasil rekayasa digital dari X-Tomi Design. Meski berkarakter hatchback, varian tersebut disebut-sebut sebagai 86 Shooting Brake. Sekilas lekuk bodinya mirip dengan Ferrari FF. Desain muka tetap mempertahankan gaya khas 86, mulai dari kap, lampu, bemper hingga rumah lampu kabut. Jika dilihat penampakan video, komponen utama di buritan juga tetap dipertahankan. Seperti lekuk tailgate, lampu rem, bemper dan diffuser, meski dilihat sekilas terkesan dipaksakan.

Kendati belum ada kabar sedikit pun dari Toyota, diprediksi jantung pacu tetap mempertahankan tipe D-4S, injeksi langsung dengan daya 200 PS. Pemindah tenaga tetap mengandalkan 2 pilihan, manual dan otomatis 6 percepatan. Sejak diperkenalkan pertama kali di 2012, 86 dirakit Ota, Gunma, Jepang.

Sejarah aturan letak stir mobil

Left-driving countries adalah negara yang warga negaranya menggunakan lajur kiri jalan untuk berkendara, sehingga posisi setir atau kemudi pada mobil ada di sebelah kanan. Contoh paling gampang adalah yang berlaku di Indonesia. Negara lainnya yang menganut sistem yang sama adalah United Kingdom (Britania Raya), Jepang, Australia, India, Singapura, dan Malaysia.

Asal usul penggunaan kemudi di sebelah kanan ini sendiri diperkirakan berasal dari kebiasaan Ksatria di Kerajaan Inggris semasa perang yang memakai kereta perang, agar memudahkan ketika akan beradu pedang dengan musuhnya yang ada di sebelah kanan (sisi pedang) karena biasanya orang menggunakan tangan kanannya untuk menggenggam pedang. Dari kebiasaan penggunaan kereta perang tersebut tersebut kemudian dilanjutkan peletakan kemudi pada mobil.
Sebaliknya, right-driving countries adalah negara yang warga negaranya menggunakan lajur kanan jalan untuk berkendara, sehingga posisi setir atau kemudi pada mobil berada di sebelah kiri. Contoh: Amerika Serikat, mayoritas negara Eropa (kecuali Britania Raya) dan China.
Pada akhir 1700-an, kusir di Prancis dan Amerika Serikat memulai pengangkutan produk pertanian dengan menggunakan sado besar yang ditarik oleh beberapa pasang kuda. Sado ini tidak memiliki kursi pengemudi, melainkan kusir duduk di bagian belakang sebelah kiri kuda, sehingga ia dapat menjaga tangan kanannya untuk bebas mencambuk kuda.
Secara alamiah, kusir yang duduk di sebelah kiri tersebut ingin semua orang melewati sisi kirinya, agar ia bisa melihat ke bawah dan memastikan bahwa tidak ada orang yang celaka karena roda sadonya. Makanya, kendaraan di sana tetap di sisi kanan jalan, yang secara otomatis alat setir berada di sebelah kiri.
Terdapat 75 negara, termasuk Indonesia, yang menggunakan left-driving. Sedangkan ada 165 negara yang memakai standar right-driving. Dengan kata lain, terdapat 34% penduduk dunia berasal dari left-driving countries, sementara 66% berasal dari right-driving countries. Tidak ada sejarah yang jelas mengenai hal tersebut. Namun demikian mari kita coba menganalisisnya dari 2 faktor yang kemungkinan berpengaruh besar terhadap gaya berkendara orang Indonesia, yaitu :
1. Mayoritas mobil yang ada di pasaran Indonesia adalah buatan Jepang yang notabene left-driving country…Mobil Eropa kurang laku gan di Indonesia.
2. Posisi Indonesia “terjepit” oleh negara-negara commonwealth (persemakmuran) seperti Australia, Selandia Baru, Singapura, dan Malaysia yang jelas-jelas berkiblat pada UK yang menganut left-driving countries. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap kebiasaan masyarakat dan politik dagang negara kita.
Ada yang unik juga dalam pemakaian aturan letak posisi setir mobil yaitu pada tanggal 7 September 2009, Samoa (189.000 penduduk) menjadi negara pertama di dunia mengubah aturan dari right-driving menjadi left-driving. Samoa sebelumnya menganut right-driving sejak lama karena menjadi koloni Jerman pada awal abad ke-20, meskipun Samoa dikelola oleh Selandia Baru setelah Perang Dunia Pertama dan meraih kemerdekaan pada 1962. Perdana Menteri Tuilaepa Sailele Malielegaoi mengubah aturan untuk membuatnya lebih mudah untuk impor mobil murah dari Jepang, Australia dan Selandia Baru.

Mengintip daleman Lexus RC F Coupe

Kali ini kita akan melihat bagaimana cara kerja dari sistem layar dashboard elektronik mobil super satu ini. Jika dilihat dari layar mobil Lexus terbaru ini terlihat memiliki tampilan layar LCD dengan resolusi terbaru . Jika dilihat sekarang hampir semua mobil super sekarang memiliki alat ukur elektronik atau GPS satu ini.(gtspirit.com, 18/1/2014)

Layar teknologi terbaru ini rencananya akan ditampilkan dalam acara Detroit Motor Show 2014. Layar tampilan terbaru ini adalah merupakan kombinasi yang sempurna. Dengan menggunakan mesin V8 terbaru 32 liter yang dapat memberikan peningkatan daya pada mobil satu ini. Mobil super ini mempunyai kecepatan maksimal 270 km/h.

Masih penasaran? silakan saksikan penampakan video berikut ini.

 Sumber.

Flatmobile, Mobil legal "terceper" di dunia

Dengan ketinggian mobil hanya 19 inchi atau 48.26 cm, sehingga mobil ini termasuk mobil legal yang terpendek, sekilas memang mirip replika mobil Batman dan dengan di lengkapi mesin jet yang bisa menyemburkan api sejauh 20 kaki. Ketinggian body dari jalan hanya 2 inchi, dan kemungkinan bisa di parkir di bawah mobil SUV yang gede di sekitar supermarket yang ada. Mobil buatan Madman ini disebut juga the Flatmobile yang juga menjadi catatan Guinnes of the record sebagai mobil paling pipih.

Ternyata the flatmobile ini di buat dari mobil Hilman Imp tahun 1963 dengan tambahan mesin jet yang terinspirasi dari Batmobile yang membutuhkan waktu selama 8 bulan untuk membuatnya. Si pembuat berbagai macam mobil yang aneh aneh ini bernama Mr. Watkins yang telah selama 25 tahun berkarya untuk membuat mobil yang aneh aneh karena merupakan hobby nya dan merasa enjoy untuk berkreasi.
Flatmobil ini dibuat berdasarkan inspirasi dari komilk Batman. Pada tahun 1990 Mr. Watkins membuat mobil serendah 26 inch dan baru tahun 1999 baru memecahkan record sebagai “Lowlife” yang membuat mobil dari mobil mini dengan ketinggian 24 inch dan akhirnya membuat flatmobile ini dengan ketinggian 19 inch.
Bodymobil Hilman Imp di potong menjadi setinggi 30 inch, dan suspensinya di rendahkan sampai 9 inc sedang atapnya di buang jadi total ketinggiannya hanya 19 inch dari titik tertinggi. Karena Batmobile mempunyai mesin jet jadi mr. Watkin juga menambahkan pada Flatmobile ini mesin jet juga. Untuk biaya mebuatannya Mr. Watkins tidak menghitungnya secara detail kalau tidak salah sekitar 10.000 pounsterling.

Flatmobile Tech Specs:
# Donor car 1963 Hillman Imp
# 30″ height sectioned out from body
# Ground clearance 2″
# Height: 19″
# Length: 12’2″ (17″ longer than standard)
# Width: 5′ 5″
# Combustion Engine: Hillman Imp 875 Sport
# Jet engine: DIY gas turbine
# Suspension rear: standard springs and shocks on rear but cut down
# Suspension front: Avro shocks with adjustable height 4″ springs
# Wheels: Cosmic alloys 10x6J
# Tyres: Goodyear Eagles 205 x 50 x 10

Untuk mesin jetnya dipasang dibelakang internal combustion mesin di bagian paling belakang mobil ang di lengkapi dengan gas turbine mesin jet Holset 685 Turbocharger dari mobil Volvo FL10.
Afterburner ignition, di custom sampai 60.000 Volt dan cukup membikin hati deg deg kan kalau terjadi kesalahan.
Dengan kedua mesin itu di tambah afterburner dengan pasokan power sebagai berikut:
Boost preasure 30 Psi
RPM – 98.500
Compressor vane tip speed – 1450 ft per second (988 MPH) Decibels – Very Very LOUD !
Turbine outlet temperature – 1200 degrees F
hrust 90LB Fuel consumption 6lb per minute (45 gallons per hour)

Sumber

The Drift King, Keiichi Tsuchiya

Pernah nonton film tokyo drift?Initial D?atau nonton event drift secara langsung?
Post kali ini akan sedikit mengulas siapa tokoh dibalik teknik drift, yang terkenal dan masih diminati hingga saat ini. Dia adalah Keiichi Tsuchiya.
Keiichi Tsuchiya, lahir pada tanggal 30 Januari 1956 di Nagano, Jepang. Berbeda dengan pembalap lain yang berasal dari keluarga berkecukupan & terpandang, Tsuchiya berasal dari keluarga biasa, serta memulai karir balapannya bukan dari cara “tradisional“, melainkan dari balapan-balapan liar seperti Touge. Bahkan, Dorikin pernah dicabut lisensi balapannya, karena tertangkap mengikuti balapan ilegal! Tsuchiya memulai karir melalui Fuji Freshman Series pada tahun 1977.
Berikut penampakan mobil legendaris AE86 di awal karir sang “Dorikin”.

Dari sini, karir Dorikin mulai menanjak, dan mulai mengikuti kejuaraan-kejuaraan bergengsi di Jepang seperi Formula 3 Japan, JTCC (Japanese Touring Car Championship) serta Super Taikyu.
Hebatnya, Keiichi Tsuchiya tidak hanya puas berkompetisi di balapan domestik, namun juga di kancah balap internasional. NASCAR, Le Mans, sudah pernah dicicipi oleh lelaki yang meski sudah berusia tua, namun masih awet muda ini. Prestasi-prestasinya sangat beragam, dan termasuk fantastis untuk ukuran pembalap Jepang! Jika penasaran, klik saja ini.
 
 
 
 
 
Hijau, adalah warna khas Dorikin. Helm, wearpack, semuanya identik dengan warna ini. Kei Office, rumah modifikasi milik Keiichi Tsuchiya awalnya selalu menggunakan warna ini, terlihat di Silvia S15 yang turun di arena D1, dan memenangkan piala D1GP di tahun 2005, oleh Yasuyuki Kazama, pembalap yang juga mengenakan wearpack berwarna hijau.
 
Nama Keiichi Tsuchiya sangat lengket dengan drift. Selain memperkenalkan “kitab suci” drift bernama Drift Bible, ia juga menjadi pembawa acara dalam majalah video terkenal Jepang, “Best Motoring” serta “Hot Version“, yang lebih fokus kepada test mobil-mobil tuning. Inilah yang membuat banyak orang, terutama di barat mulai kenal & mengetahui drifting, karena Dorikin selalu menyisipkan teknik drifting dalam 2 acara itu.
Tahun 2006, dia menjadi pemeran figuran dalam film The Fast and the Furious : Tokyo Drift Sekaligus menjadi koordinator untuk stuntman drivers.
 
 
 
 

Quote Keiichi Tsuchiya:

    “I drift not because it is a quicker way around a corner but the most exciting way.”
    — “saya tidak nge-drift karena itu cara tercepat untuk melewati tikungan tetapi karna itu adalah cara yg paling menyenangkan”

    “Speed isn’t everything; you gotta look cool on the touge too.”
    — “Speed bukan Segalanya, Kau Akan Terlihat Keren Saat Touge”

    “This is fun! I wish that Toyota could make cars like this again!” (on the Toyota AE86)
    — “ini sangat menyenangkan, Aku harap toyota bisa membuat mobil seperti ini lagi “(AE86)

    “Yeah! How come this car gets me fired up all the time?” After winning a downhill touge against a Skyline R34 with the Toyota AE86
    –“Yeah, bagaimana bisa mobil ini selalu membuat semangat saya membara?” Setelah Memenangkan Touge Melawan Skyline R34 dengan AE86

    “Men with guts attack those corners!”- it was a reply to Nobuteru Taniguchi who, driving a more powerful car on the touge, said ” I’ll get away with turbo power on the straights.”
    —“pria yg berani akan menghajar tikungan itu” – balasan untuk Nobuteru Taniguchi yg membawa mobil lebih powerful di touge dan mengatakan “dengan turbo power aku akan meninggalkannya dijalan lurus”

    “The most important thing is balance.” (Tsuchiya says this word in every drift action.)
    –“yg paling penting adalah keseimbangan” (Tsuchiya mengatakan ini ditiap aksi drift)

    “I’m afraid that if I raced you on the street I’d push you to your death.” (Tsuchiya speaks to Takahiro Yamanaka, subtitled portion, Shuto Kusokou Trials 2)
    —“Saya takut balapan dengan mu di jalanan, karna itu bisa menyebabkan kamu mati”

    “What is power without control?”
    —“apa gunanya tenaga yang tidak bisa di kontrol”

    “It’s so fast it will make a dead man scream” (Tsuchiya describing the performance of the Mines R34 Skyline)
    –“ini terlalu cepat bahkan bisa membuat orang mati berteriak” (Tsuchiya menggambarkan performance dari Mines R34 Skyline)

    “This is a Cefiro!” (Tsuchiya negatively describing the performance of the V35 Skyline)
    — ” ini cefiro ! ” (Tsuchiya menggambarkan secara negatif performance dari V35 Skyline)

    “The important thing is to keep trying”
    —“yg paling penting adalah terus mencoba”

Sumber1 | Sumber2 | Sumber3 | Sumber4

GT-R Eks "Brian O’Conner" , dilelang.

Masih ingatkah anda dengan adegan film pada foto diatas?
Yap,Fast & Furious! film fenomenal bertema racing yang dibintangi Paul Walker (RIP) memang terhitung sebagai salah satu film dengan genre racing paling laris di jajaran film box office.
Dibalik kesuksesan film tersebut, menyisakan mobil-mobil legendaris yang dipakai untuk membuat film tersebut.
Salah satunya adalah Nissan GT-R berwarna biru yang di kemudikan Brian O’conner untuk melewati pebatasan amerika ke meksiko dalam film yang keluar di tahun 1999 silam. Beberapa tahun sesudah itu, terdengar berita GTR-34 dibeli secara privat di New York.
 Dalam situs mobile Jerman, mobil yang sempat menjadi tunggangan Paul di salah satu film Franchise tersukses ini ditawarkan dengan harga selangit. Bahkan harga yang ditawarkan untuk mobil ini sangat tidak masuk akal yaitu 1 juta euro atau setara dengan Rp16,6 miliar.
Kemudian, setelah menjalani perjalanan panjang di jerman, GT-R tersebut megalami beberapa modifikasi tambahan (upgrade) berbeda dari GT-R yang dulu digunakan untuk syuting Fast & Furious.
Sektor mesin ditambah twin-turbo, 6silinder dengan kapasitas 2.6l mampu menghasilkan 543 HP! Power tersebut kemudian ditransmisikan melalui 6 percepatan manual pada keempat rodanya.

Fitur tambahan pada GT-R tersebut adalah velg Volk Racing RE30 19-inch, rem dengan kaliper 6-piston di depan dan kaliper 4-piston di bagian belakang.

Layar/LCD custom pada Head Unit, seat belakang yang dihilangkan dan diganti dengan seperangkat audio dari Sony. Serta Custom Bodykit racing yang dibuat oleh Nismo.
 
Dan sepeninggal Paul beberapa waktu lalu, Nissan GT-R ini dilelang dengan banderol harga 1.3juta euro.
Sebuah harga yang fantastis.

Sumber